Kamis, 01 Juni 2023

Anggraeni Dwinda Nur Utami

 

PEMBUATAN ES PUTAR

       I.            Tujuan

Untuk membuat es putar rasa.

 

    II.            Landasan Teori

Koloid adalah campuran dari dua atau lebih zat  yang salah satu fasanya tersuspensi sebagai sejumlah besar partikel yang sangat kecil dalam fasa kedua. Zat yang terdispersi dan medium penyangga nya dapat berupa kombinasi gas, cairan, atau padatan. Contohnya semprotan, aerosol, asap, susu, mayonais, dan cat. Meskipun beberapa koloid memisah menjadi dua fasa terpisah jika didiamkan cukup lama, campuran lain bertahan sangat lama seperti partikel emas yang disiapkan Michael faraday pada tahun 1857 tidak menunjukan pemisahan nyata hingga sekarang. Pada banyak koloid, partikel memuatan bersih positif atau negative pada permukaannya, diimbangi oleh muatan ion lawannya dalam larutan (Oxtoby, dkk. 2001 : 178).

Keadaan koloid merupakan keadaan antara suatu larutan dan suatu suspense. Bila bahan berada dalam keadaan subdivisi ini, bahan itu memperagakan sifat-sifat yang menarik. Diameter rata-rata atom atau ion sederhana adalah dalam order 2x10-10m atau 2Ao. Partikel semacam itu tidak dapat dilihat secara jelas dengan microskop optis yang terkuat sekalipun. Bahan yang dimensi nya berada dalam jangka antara kira-kira 10 Ao ke 2000 Ao dikatakan berada dalam keadaan koloid. Keadaan koloid bukanlah suatu ciri-ciri zat tertentu apapun, praktis semua zat, apakah dalam keadaan normal berbentuk gas, cair ataupun padat dapat dijadikan koloid (Kinen, dkk. 1986 : 455-456).

Berdasarkan ukuran partikel zat terlarut, system koloid berada diantara suspense kasar dan larutan sejati. Pada system koloid, ukuran partikelnya lebih kecil dari suspense kasar sehingga tidak membentuk fasa terpisah tetapi tidak cukup kecil dibandingkan dengan larutan sejati. Sistem koloid sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti sirup, obat batuk, es krim, air susu, asap, kabut, dan material lain. Materi koloid dapat tersebar dalam suatu medium sehingga dihasilkan suatu dispersi (sebaran) koloid atau disebut sistem koloid. Dalam system semacam ini, koloid dianggap sebagai fasa terdispersi dan medium untuk mendispersikan partikel koloid disebut pendispersi atau medium pendispersi (Sunariya, 2012 : 42-43).

 

 

 III.            Alat dan Bahan

a.       Alat

1.      2 buahn kaleng roti bekas

2.      2 buah baskom besar

3.      2 buah sendok makan

b.      Bahan

1.      3 plastik besar es batu

2.      2 bungkus garan kasar

3.      2 buah santan kara

4.      2 sachet minuman rasa (hillo)

 

 IV.            Prosedur Kerja

Dari hasil praktikum ini, proses praktikum atau prosedurnya yaitu :

1.      Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

2.      Masukan susu (hillo) kedalam kaleng menggunakan sendok

3.      Masukan kara

4.      Menutup kaleng dengan rapat

5.      Meletakan kaleng kedalam baskom

6.      Mengisi ruang kosong disekeliling kaleng dengan es batu

7.      Menaburkan garam kasar secara merata disela-sela es batu

8.      Memutar-mutar kaleng selama 45 menit

9.      Mengamati perubahannya

 

    V.            Data Pengamatan

No

Menu

Waktu

1.

Es putar hillo coklat

45 menit

2.

Es putar hillo coklat

45 menit

 

 VI.            Hasil Pembahasan

Adonan es krim membeku setelah belasan atau puluhan menit, proses perputaran pada wadah yang berisi larutan air garam. Es krim yang terbentuk bertekstur lembut. Adonan es krim dalam plastik yang terendam pada es batu dan air yang telah diberi garam dapat membeku seiring proses pemutaran. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim kecampuran es batu, air, garam. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0oc.

 

VII.            Kesimpulan

Berdasarkan penelitian diperoleh :

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis.

Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat terlarut, pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es krim kecampuran es batu, air, dan garam.

 

VIII.            Daftar Pustaka

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sunan giri/biologia/praktikum-5-koloid-laporan/35229132

https://id.scribd.com/document/496350349/Laporan-Praktikum-Sifat-Koligatif-Pada-Pembuatan-Es-Krim

http://www.wikipedia.id/sifat-koligatif-larutan

 

 IX.            Lampiran

 

    X.            Link Youtube

https://youtu.be/_NXx2FCDddk

 

Anggraeni Dwinda Nur Utami

  PEMBUATAN ES PUTAR        I.             Tujuan Untuk membuat es putar rasa.       II.             Landasan Teori Koloid adalah ...